Rabu, 09 Juli 2014

EARTHLINGS FILM PALING KONTROVERSIAL


 

Materi, Konsep, dan Alur Cerita

Film dokumenter ini dirilis tahun 2005, dengan total waktu sekitar 135 menit, berisi banyak materi penting yang sayang untuk dilewatkan. Konsepnya langsung menyentuh dasar permasalahan yang ingin dibahas, yaitu isu lingkungan. Dimulai dari pengenalan 3 tahap kebenaran : Ridicule, Violent, Acceptance. Dimulai dengan penjelasan bagaimana sebuah rasisme terbentuk di dunia, dilanjutkan pembahasan seksisme, dan terakhir speciesism atau spesiesime. Sebuah paham bagaimana manusia merasa sebagai spesies tertinggi dimuka bumi, dan menggunakan kepercayaan tersebut untuk mengeksploitasi spesies lainnya diluar batas normal, yaitu spesies binatang dan tumbuhan. Hutan dibabat habis, sumber daya dikeruk secara menggila. Hingga binatang yang diternak, diproduksi, di pertontonkan sebagai hiburan secara membabi buta. Setelah berjalan, film ini lebih banyak menitikberatkan kepada isu kekerasan terhadap binatang, mungkin hampir 90% materi dari total film. Keseluruhan film juga diambil dari rekaman kamera tersembunyi berbagai aktivis PETA, ALF, dan pencinta binatang lainnya.

Setelah beberapa menit pertama diisi dengan penjelasan dasar. Setelahnya pembahasan masuk ke pokok permasalahannya. Secara garis besar, pembahasan dan alur cerita pada keseluruhan film dibagi dalam lima bagian, seperti dibawah ini :

1. Pet

Binatang untuk peliharaan. Rangkuman dari data-data dan rekaman video tersembunyi, para peternak hewan peliharaan di Amerika. Sangat mengenaskan, hewan-hewan diternak secara brutal, tanpa mengedepankan fasilitas yang baik. Kandang yang kecil, penuh, dan kotor menjadi sebuah fakta yang menyedihkan. Apalagi bagian pembahasan tentang tipe euthanasia (suntik mati) kepada anjing, kucing, dan hewan peliharaan lainnya. Saya pribadi, sebenernya di bagian pertama ini agak takut juga melihatnya. Apalagi jadi teringat banyak kucing peliharaan dirumah, hampir tidak tega.

2. Food

Binatang untuk makanan. Pembahasan cerita film menitikberatkan disini, bagaimana hewan dieksploitasi untuk makanan. Sebuah gambaran yang belum pernah dilihat sebelumnya, menyusuri mendalam banyak peternakan yang dibuat mirip pabrik, cara mengembangbiakkan yang tidak normal, hingga membahas tempat pemotongan hewan diseluruh dunia. Benar-benar berisi banyak adegan tidak wajar yang perlu membuka mata dunia.

3. Clothes

Binatang untuk pakaian. Bulu binatang telah menjadi sebuah produk mahal, target pasarnya pun kelas atas. Bagian ini memperlihatkan bagaimana cara mendapatkan binatang tersebut di alam liar, mengisolasinya di kandang tersembunyi, hingga cara memproses kulit dan bulu binatang tersebut. Benar-benar sebuah pemandangan yang mengerikan belum pernah terlihat sebelumnya.

4. Entertainment

Binatang untuk pertunjukan. Rodeo, memancing, berburu, balap anjing, balap kuda, sirkus, aksi matador melawan banteng, hingga kebun binatang merupakan sebuah tontonan yang biasa sehari-hari. Sebelumnya kita anggap terlalu biasa karena tidak tahu apa yang terjadi dibelakangnya. Seperti tempat pelatihan sirkus yang kejam menjadi salah satu masalah yang dibahas disini.

5. Scientific Research

Binatang untuk penelitian Ilmiah. Mungkin ini salah satu bagian yang tidak pernah terekspos ke publik. Tapi nyatanya sekitar 10 miliar binatang per tahun telah mengalami berbagai pecobaan mengerikan. Seperti yang banyak digunakan untuk kedokteran, percobaan militer, dan lainnya.

Menurut saya, film dokumenter Earthlings mungkin menjadi salah satu film dokumenter terbaik di dunia. Dan juga salah satu film dokumenter yang paling sulit saya tonton, serta sebuah film yang wajib ditonton seluruh manusia di dunia. Materi yang kuat berdasarkan fakta, dikemas dengan baik, sangat powerful, informatif, kontroversi, kritis, dan berpemikiran jauh ke depan. Apalagi narasi dibacakan oleh Joaquin Phoenix, dan musik yang sedikit tegang serta menyayat hati oleh Moby. Yang terutama terlihat, bagaimana menjelaskan permasalahan dasar yang ada, dan membuka pola pikir kita, perlunya menghargai sesama mahkluk hidup.

Dan sebagai info, film ini telah diterjemahkan ke 20 bahasa di seluruh dunia, serta beberapa penghargaan dunia telah didapatkannya, sebuah bukti sebuah film yang benar-benar harus ditonton. Banyak pesan-pesan penting yang disampaikan film ini, diantaranya rasa empati terhadap binatang. Seperti tagline-nya: Make The Connection!

silahkan anda Copy paste artikel diatas kalau anda tidak keberatan cantumkan juga sumber dengan linkback ke blog ini. terimakasih....!!!

Senin, 07 Juli 2014

bayi dimakan tikus raksasa

AFRIKA Selatan diteror tikus. Bukan tikus biasa, melainkan tikus-tikus seukuran kucing. Dengan ukuran sebesar itu, tikus-tikus itu mencari mangsa yang cukup besar. Bayi.

Pekan ini terjadi dua tragedi mengerikan. Tikus-tikus raksasa memakan dua bayi dalam dua peristiwa berbeda. Lunathi Dwadwa (3) tewas dalam tidurnya di kawasan kumuh di luar Cape Town. Sementara seorang bayi lain menjadi mangsa tikus di Soweto, tak jauh dari Johannesburg pada hari yang sama.

Lunathi ditemukan tewas dalam kondisi mengerikan oleh orangtuanya, Minggu (29/5/2011). Tidak ada tangisan ataupun jeritan sebelumnya.

"Saya tidak bisa lupa betapa mengerikan kondisi anak saya. Matanya keluar. Wajahnya rusak dari alis hingga pipi," kata Bukiswa Dwadwa (27), ibu bayi itu.

"Tidak ada yang bisa melakukannya kecuali tikus," ujar Mncedisi Mokoena, ayah Lunathi.

Beberapa jam kemudian, polisi menemukan kasus serupa. Seorang bayi perempuan diserang segerombolan tikus besar saat ibunya yang masih remaja pergi dengan teman-temannya.

"Kami mendapat panggilan dari lokasi kejadian, tentang tewasnya bayi akibat serangan tikus," kata polisi bernama Bongai Mhlongo.

"Kami menahan ibunya dengan tuduhan kelalaian yang mengakibatkan kematian," imbuhnya.

Bulan lalu, Nomathemba Joyi (77) juga tewas setelah tikus-tikus raksasa memakan sisi kanan wajahnya.

Di kawasan kumuh Afrika Selatan, tikus raksasa biasa ditemukan di tempat-tempat sampah. Tikus jenis itu bisa tumbuh hingga hampir satu meter, dari moncong hingga ekor. Sementara gigi depannya sepanjang 2,5 cm.

Tikus-tikus itu diyakini termasuk jenis African Giant Pouched Rats, salah satu jenis tikus terbesar dunia. Mereka lebih aktif di malam hari, pemakan segala, dan bisa memproduksi 50 anak dalam setahun. Beberapa suku di Afrika mengembangbiakkan tikus jenis itu untuk dimakan.



silahkan anda Copy paste artikel diatas kalau anda tidak keberatan cantumkan juga sumber dengan linkback ke blog ini. terimakasih....!!!

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More