Senin, 07 Juni 2010

Penemuan Mayat Kupu-kupu Di Inggris

Senin, 07 Juni 2010
Penemuan Mayat Kupu-kupu Di Inggris


Share


Mungkin engkau pernah melihat foto ini lewat email, atau lewat sebuah situs web. orang-orang menyebutnya mayat peri atau mayat manusia kupu-kupu. Namun inilah kenyataan yang sebenarnya :

Foto diatas pertama kali beredar di internet pada tahun 2007. Seorang pria inggris mengaku menemukan mayat tersebut di semak-semak didaerah Derbyshire, Inggris ketika ia sedang berjalan-jalan bersama anjingnya. Penemu mayat tersebut meminta agar identitasnya tetap dirahasiakan.

Kemudian, seorang yang mengaku mengambil foto peri tersebut memposting foto tersebut ke website dan menyebut objek diatas sebagai “Manusia kupu-kupu”. Segera websitenya menerima ribuan kunjungan dari mereka yang ingin menyaksikan foto tersebut.

Kemudian, mayat manusia kupu-kupu tersebut diserahkan kepada para ahli untuk diidentifikasi. dan dengan percobaan X-Ray, diketahui bahwa tulangnya serupa dengan struktur tulang seekor burung.

Belakangan, ketahuan ternyata mayat tersebut adalah hasil karya seorang seniman Inggris bernama Dan Baines. Baines membuat mayat tersebut dalam rangka lelucon April Mop dan dengan cerdik ia membuat foto yang seakan-akan menunjukkan sebuah otopsi sedang berlangsung terhadap mayat tersebut yang membuat orang menjadi semakin percaya.

Dalam sebuah statement di websitenya, Baines berkata :
“Bahkan walaupun engkau mempercayai adanya peri, seperti aku yang juga percaya, selalu ada sebuah elemen keraguan dipikiranmu bahwa mayat tersebut adalah sebuah tipuan. Namun, mukjizat yang dihasilkan dari kepercayaan adanya peri adalah sesuatu yang akan engkau ingat seumur hidupmu.

Peri yang terlihat diatas adalah palsu, namun ketertarikan dan kepercayaanku telah menyebabkan aku menciptakan sebuah karya seni yang meyakinkan. Aku juga tertarik untuk melihat apakah kepercayaan tentang peri masih hidup dalam dunia yang modern ini dan aku senang, karena ternyata kepercayaan itu masih hidup. Aku menerima respon melebihi yang kubayangkan.”

Foto-foto peri tersebut kemudian mulai beredar luas di internet, dan herannya, kalimat Baines yang mengakui perbuatannya tidak diikutsertakan. Mungkin hal ini disebabkan oleh keinginan sebgaian manusia untuk tetap percaya.

Pada 8 April 2007, Tubuh “Manusia kupu-kupu” terjual di Ebay dengan harga 280 Poundsterling dan sekarang menjadi koleksi pribadi di Amerika Serikat.

source: http://www.iniyes.com/penemuan-mayat-kupu-kupu-di-inggris

Manusia Langka Gegerkan Ende

Manusia Langka Gegerkan Ende
POS KUPANG/EUGENIUS MOA
Ari Wibawa alias Sitole, pria dengan tubuh penuh sisik mirip ular.

ENDE, TRIBUN -- Cerita sas sus tentang pria bersisik dan wanita berwajah monyet menggegerkan warga Kota Ende dan sekitarnya sejak tiga hari lalu. Cerita itu bukan bualan. Manusia langka ini benar-benar ada di Kota Ende.

Keduanya adalah Ari Wibawa alias Sitole (13), pria dengan tubuh penuh sisik mirip ular serta Septiani Abdulah (11), anak perempuan yang wajahnya mirip monyet. Sekujur tubuh Septiani mulai dari tengkuk ditumbuhi rambut.

Kedua anak manusia normal hadir di Gedung Baranuri-Ende sejak Sabtu (29/5/2010) malam. Mereka akan berada di Ende sampai dua minggu mendatang.

Sitole, demikian nama anak sulung buah kasih pasangan Erman dan Nur Ali berasal dari Desa Pondok Pucung, Kecamatan Pondok Aren, Kabupaten Tanggerang, Banten. Tubuh Sitole penuh sisik, mirip ular yang hendak berganti kulit. Dari telapak kaki sampai kepala semuanya bersisik. Setiap 41 hari dia berganti kulit dan kejadianya telah berlangsung sejak dia dilahirkan. Adiknya bernama Aris yang kini berusia 8 tahun kondisinya normal.

Menurut Arfan Afandi, kakek Sitole yang mendampinginya bersama pengurus Yayasan Gebyar Manusia Langka Jakarta, setiap 15 menit tubuh Sitole harus dibasahkan dengan air. Bukan hanya itu, setiap tiga jam tubuhnya harus diolesi dengan lotion merek lacticer seharga Rp 125.000/tube. Lotion ini hanya sekali pakai dan habis.

Jika tak diolesi lotion, tubuh Sitole akan mengerut menyerupai patung. "Seperti mayat hidup, mirip orang yang tubuhnya terbakar. Mengeras, dia tak bisa bergerak seperti jadi kaku. Kalau dibiarkan terlalu lama, dia tak bisa bicara karena kerutan di mulutnya menjadi sangat keras," kata Afandi kepada FloresStar di Gedung Baranuri, Senin (31/5/2010).

Jika dibiarkan mengeras terlalu lama, mengerut dan tak diberi lotion, maka akan keluar darah dari tubuh Sitole. Sitole tak bisa bicara dan bola matanya bisa tertarik ke luar. Bahkan bola mata sebelah kanan tidak berfungsi sama sekali, sementara mata kiri harus diberi obat tetes mata terus-menerus.

"Kalau tidak, dia akan rasa perih sekali. Lama-lama bisa keluar, mata sebelah kanan rusak sama sekali, sampai sekarang karena tidak dikasi obat tetes mata ketika dia rasa perih," kata Afandi.
Pembawaan fisik Sitole, nama baru yang diberikan Yayasan Gebyar Manusia Langka, kata Afandi, terjadi sejak lahir di kampung halamannya.

Melihat tubuhnya yang bersisik tak seperti manusia normal pada umumnya, ayah dan ibunya membawanya ke RS Harapan Kita di Jakarta dan dirawat sebulan di sana. Dari RS Harapan Jakarta, Sitole dibawa orangtua dan sanak familinya ke seorang dokter di RSUD Tanggerang, Banten. Hasil pemeriksaan dokter merekomendasikan sisik pada kulit Sitole bukan penyakit, tetapi kelainan kulit. Dokter menyarankan supaya dioperasi, tetapi keluarga ini tak memiliki biaya yang cukup.

"Biayanya sangat mahal. Untuk beli lotion saja tidak cukup uang. Ada sponsor yang bawa mereka keliling ke kota-kota cari dana supaya bisa beli lotion," kata Afandi yang selalu duduk mendampingi cucunya.

Wajah Monyet
Lain lagi cerita tentang perempuan dengan wajah mirip monyet dan bulu di badan. Septiania Abdulah (11), biasa disapa Septi, beraktivitas seperti anak-anak normal. Putri kedua pasangan Yusuf Abdullah dan Fatma Nusi ini asal Dumbaya Wulan, Kabupaten Bone Bolango, Propinisi Gorontalo. Kini dia duduk di bangku kelas III SD Inpres Dumbaya Wulan.

"Dia main dengan anak-anak normal pada umumnya. Yang membedakan hanya wajahnya, terutama mulut dan hidungnya yang mirip monyet. Di tengkuk sampai ke pantat tumbuh rambut yang panjang," kata Fatma, ibunda Septi kepada FloresStar, kemarin.

Menurut Fatma, ketika mengandung anak keduanya itu, dia tidak mengalami kelainan apapun. Usia kehamilan sampai melahirkan normal saja. Genap sembilan bulan, Fatma melahirkan anak perempuan.

"Tak ada mimpi atau gejala yang aneh-aneh. Tetapi waktu lahir, di belakang tengkuk sampai ke pantat tumbuh bulu-bulu yang panjang. Kami tak punya keturunan seperti ini," kata Fatma. Anak sulungnya, Aprianti yang kini berusia 16 tahun dan duduk di bangku kelas I SMK, kondisi tubuhnya normal. Adiknya Remki (5) yang dibawanya ke Ende bersama Septi juga normal seperti anak-anak yang lain.

Sumber : Pos-kupang.com

Kamis, 03 Juni 2010

Misteri Batu Purbakala Ica

Misteri Batu Purbakala Ica



Kontroversi sejarah yang penting pernah muncul di tahun 1960-an ketika beberapa batu ditemukan di sebuah gua di Ica, Peru. Di dunia ilmu pengetahuan, tak ada yang bisa dianggap sebagai suatu pernyataan atau disingkirkan tanpa bukti yang pasti.


Manusia menaiki dinosaurus dan tampak memegang senjata seperti akan berburu. Coba perhatikan perbandingan manusia dengan tubuh dinosaurus, mirip perbandingan manusia sekarang dengan kuda/sapi. Ukuran manusia pada zaman itu adalah sangat tinggi dan besar.

Tidak dapat dipungkiri, penemuan batu-batuan misterius ini tak lepas dari peran Dr. Javier Cabrera. Kolektor utama artifak ini, Dr. Cabrera memajang peninggalan-peninggalan peradaban kuno Peru ini ke dalam sebuah museum the Museo de Piedras Grabadas (Museum Batu Berukir), yang berlokasi di desa Ica, sebelah utara Nazca Lines (serangkaian geoglyph/gambar di atas tanah dengan menggunakan batu, kerikil, maupun tanah yang terletak di Gurun Nazca, Peru, dibuat oleh kebudayaan Nazca antara 200 SM - 700 M).

Pada saat menemukan satu batu, Cabrera mengenali gambar ikan yang punah diatasnya. Dari situlah dia mulai mengikuti jejak batu-batu tersebut, dan bersama penduduk setempat yang menggalinya menemukan lusinan batu pada situs yang berbeda di sekitar area itu. Cabrera memborong bebatuan itu, dan setelah beberapa lama memperoleh lebih dari 40.000 buah.



Batu Ica yang menggambarkan pengetahuan astronomi pada masa itu, tampak orang memegang teleskop mengamati langit, diatasnya terdapat komet yang melintas diangkasa

Menguasai beragam penyajian yang berbeda, Dr. Cabrera mengklasifikasikan bebatuan Ica berdasarkan beberapa tema besar. Jelas terlihat serangkaian astronomi, menggambarkan secara detail 13 konstelasi zodiak; serangkaian pengobatan, mengilustrasikan kemajuan bedah tubuh, transplantasi organ (termasuk transplantasi otak), metoda akupuntur, dan lukisan tentang operasi kelahiran caesar; menggambarkan serangkaian bencana alam besar, menunjukkan bahwa kemajuan teknologi pada masa itu membawa ke kematian mereka sendiri; serangkaian astronot, yang mengilustrasikan perjalanan manusia prasejarah dengan kapal luar angkasa; dan serangkaian binatang prasejarah yang secara kuat menggambarkan bahwa saat itu manusia hidup berdampingan dengan dinosaurus.


Batu yang menggambarkan peta bumi pada masa purba

Rangkaian bebatuan lain menggambarkan lapisan kontinental purba (termasuk peta bumi pada Tertiary Period yaitu periode pembentukan lapisan geologi kirakira 65 sampai 1,8 juta tahun lalu), ras manusia purba, dan flora dan fauna yang tidak dikenali oleh dunia modern kita. Bahkan ada beberapa bebatuan yang sampai saat ini belum dapat diidentifikasi oleh para antropologi.


Batu yang menggambarkan bedah transplantasi

Apakah ada peradaban lain yang mungkin bahkan lebih maju daripada peradaban kita yang eksis di masa lalu? Jikalau ukiran ini benar-benar berasal dari Quaternary Period (periode pembentukan lapisan geologi antara 1.806 juta tahun lalu hingga saat ini), apakah hal itu merujuk pada manusia purba? Apakah teori mengenai peradaban prasejarah tidak berdasar atau seperti pernyataan pengarang kontroversial Jerman Erich von Daniken, bahwa kita telah “dikaburkan oleh seluruh generasi palaentologi dan antropologi”. Mempertimbangkan beragam contoh yang dieksplorasi pada serangkaian artikel ini untuk mengejar jawaban atas pertanyaan ini. Tentu saja bukan hanya Batuan Ica yang menunjukkan kemajuan teknologi prasejarah, seperti artikel-artikel Sisa-sisa Teknologi yang Hilang, Tambang Reaktor Nuklir Dua Miliar Tahun Lalu, Kekosongan dalam Teori Evolusi Ataukah Bergurau dengan Sejarah?

sumber http://wahw33d.blogspot.com/2010/06/misteri-batu-purbakala-ica.html?utm_source=feedburner&utm_medium=feed&utm_campaign=Feed%3A+wahw33d+%28kumpulan+aneka+artikel+%27n+tips+menarik%29#ixzz0piSZECPF

Rabu, 02 Juni 2010

Draco Sumatranus, Naga Avatar Di Kehidupan Nyata

Draco Sumatranus, Naga Avatar Di Kehidupan Nyata

Ternyata naga terbang berwarna merah yang disebut Toruk ada di kehidupan nyata lho! Ya.. sebenarnya naga tersebut ada di Sumatera Indonesia
Toruk – naga merah terbang di film “Avatar”
Naga merah terbang atau Toruk terbukti menjadi kunci bagi Jake untuk menaklukkan hati suku Na’vi. Memang, makhluk terbang berbentuk seperti itu tidak pernah kita jumpai di dunia ini. Namun, bagaimana dengan makhluk ukuran yang jauh lebih kecil, merayap dan suka berlompatan kesana-kemari ?
Perkenalkan : Draco Sumatranus atau Common Gliding Lizard. Dari nama latinnya, kita tahu bahwa makhluk ini dijuluki Naga Sumatera oleh para ilmuwan. Walaupun disebut naga, makhluk ini sesungguhnya adalah seekor kadal yang memiliki kulit berbentuk sayap di kedua sisinya.
Hewan indah ini bisa ditemukan di pulau Sumatera dan merupakan kekayaan fauna Indonesia yang tiada duanya. Selain Sumatera, hewan ini juga bisa dijumpai di Kalimantan, Malaysia dan Singapura. Umumnya, ia tinggal di pohon. Namun ketika hendak bertelur, yang betina akan turun ke tanah.
Kedua kulit di sisi badannya dapat berfungsi sebagai sayap yang membantu kadal ini melompat dari satu pohon ke pohon yang lain. Sayangnya (atau untungnya) makhluk ini hanya memiliki ukuran tubuh sekitar 9 cm dengan ekor yang sedikit lebih panjang dari itu. 


sumber http://wahw33d.blogspot.com/2010/06/draco-sumatranus-naga-avatar-di.html?utm_source=feedburner&utm_medium=feed&utm_campaign=Feed%3A+wahw33d+%28kumpulan+aneka+artikel+%27n+tips+menarik%29#ixzz0piIlcY00

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More