Selasa, 03 Mei 2011

Misteri Garis Nazca yang belum terpecahkan

Garis Nazca terletak di Pampa, bagian dari Peru. Daratan terpencil dari Teluk Peruvian yang terdiri dari Pampas San Jose (Jumana), Socos, El Ingenio dan lain-lainnya di provinsi Nazca, seluas 400km. di selatan Lima, meliputi area sekitar 450km2 padang gurun pasir dan lereng Andes.

Garis ini ditemukan pertama kali ketika sebuah penerbangan asing terbang diatas gurun Peruvia pada tahun 1920. Para penumpang dilaporkan melihat “landasan terbang sederhana”
dibawah mereka. Tidak ada yang tahu siapa yang telah membuatnya ataupun alasannya. Sejak penemuan mereka, garis Nazca telah mengundang banyak penjelasan mutakhir.
landasan terbang sederhana
Di Pampa, sebelah selatan dari garis Nazca, para arkeolog menemukan kota dari para pembuat garis yang telah hilang, Cahuachi. Dibangun kurang lebih 2000 tahun lalu, yang secara misterius ditinggalkan 500 tahun kemudian. Penemuan baru pada Cahuachi adalah merupakan awal bagi kita untuk orang-orang Nazca dan mengungkap misteri dari garis Nazca.
Cahuachi muncul sebagai harta karun dari budaya Nazca. Saat Orefici dan timnya menggali, menemukan lukisan-lukisan dari tembikar, teknik-teknik kuno penyulaman yang dikembangkan orang-orang Nazca, memberikan pandangan bagaimana kemungkinan garis itu dibuat, dan fungsinya bagi mereka selama kurang lebih 1500 tahun lalu.
Yang palng menarik adalah penemuan manusia yang tidak ada habisnya. Yang mencengangkan adalah penemuan mumi dari para penduduk Nazca itu sendiri di tanah kering pada gurun Peruvian. (Mereka telah mengenal proses mumifikasi sama seperti kebudayaan Mesir Kuno)
Pertamanya Cahuachi dipercaya sebagai tempat militer, tapi sekarang dikenal sebagai tempat untuk upacara-upacara ritual, dan bukti baru dari Orefici juga mengukuhkan pendapat ini. Cahuachi terungkap telah ditinggalkan setelah banyak bencana alam yang menimpa kota itu. Tapi sebelum mereka meninggalkannya, orang-orang Nazca mengubur kotanya dengan tanah gersang, yang sampai sekarang tetap berupa gundukan ditengah gurun
Komposisi dari Garis Nasca
Batu koral yang menutupi permukaan gurun, mengandung ferrous oxide (belerang). Pembongkaran selama berabad-abad, telah memberikan patina (fragmen) gelap padanya. Ketika batu-batu kerikil ini disingkirkan, warnanya kontras dengan lapisan dibawahnya. Pada tahap ini, garis lebih kelihatan beralur dengan warna yang lebih kelihatan, meskipun di beberapa saat, hanya kelihatan seperti jejak. Di kasus lain, batunya memperjelas garisnya dan gambaran dari gundukan menyamping dengan ukuran berbeda. Beberapa gambaran, misalnya, terutama pada awal-awal, dibuat dengan menghapus semua batu kerikil dari garis luar, dan dengan begini, akan menjadi lebih kelihatan.

geoglyph Nazca
Berikut adalah ukuran-ukuran dari beberapa bentuk terkenal dari geoglyph Nazca:
  • Laba-laba, sekitar 46 mil
  • Monyet, sekitar 55 mil
  • Burung Guano, 280 mil
  • Kolibri, 50 mil
  • Paus pembunuh, 65 mil
  • Pelican, paling besar 285 mil
Geoglyph Lainnya
Garis Nazca adalah kumpulan geoglyph paling menakjubkan didunia. Ada juga beberapa geoglyph besar di Mesir, Malta, Mississipi & California, Chili, Bolivia, dll. Tapi geglyph Nazca, dikarenakan jumlah, karakter, dimensi, dan terusan budaya, karena mereka dibuat dan dibuat lagi seiring dengan periode prehispanic, membentuk kumpulan arkeologis yang menakjubkan sekaligus membingungkan
Dataran Nazca
Dataran Nazca sangatlah unik, dengan kemampuannya mempertahankan tanda-tanda yang ada diatasnya, berdasarkan kombinasi dari iklim (salah satu yg terkering di Bumi, dengan curah hujan 20menit dalam setahun), dan juga tanah datar dan berbatu yang meminimalisasi efek dari angin ditanah. Dengan tidak adanya debu atau pasir untuk menutupi datarannya, serta hujan yang sedikit untuk mengikisnya, garis-garisnya cenderung tidak berubah ataupun tertutup. Factor-faktor ini, digabungkan dengan adanya lapisan bawah tanah dengan warna yang lebih cerah dari permukaan gurun, memungkinkan lahan yang luas, yang bisa ideal untuk digunakan bagi seniman yang ingin menghilangkan eksistensinya di dunia. Jadi lokasi nya memang sengaja ditentukan agar tidak memperngaruhi kondisi geoglyph tsb.
Konsentrasi dan penjajaran dari garis-garis memastikan bahwa pembuatannya membutuhkan pekerja jangka panjang yang bekerja secara intensif, seperti ditunjukkan dengan gaya dari desain-desain, yang juga berhubungan dengan tingkatan berbeda dari perubahan budaya.
Ada 2 tipe desain : pertama adalah macam-macam benda dan bentuk lain dari garis geometric. Sebelumnya terdiri dari bentuk binatang, tanaman, objek seperti bentuk anthropomorphis dari jaman kolosal yang dibuat dengan garis-garis yang sangat jelas. Dari sekian bentuk-bentuk, yang disimpan oleh Maria Reiche dan beberapa pengoleksi, sudah diketahui sekitar 70 buah.
Pola Garis
Banyak garis-garis yang acak dan terkesan tidak memiliki pola. Garis itu terlihat seperti garis berpencar secara acak seperti mengarah ke daerah-daerah terpencil, bersilangan tanpa alasan jelas.

.
.
Berikut adalah teori pembentukan Nasca Lines Oleh Erich von Däniken. Meski begitu banyak teori yang dikeluarkan oleh byk ilmuwan, teori Erich von Däniken adalah salah satu teori yang paling terkenal.
Teori Erich adalah teori dengan pendekatan paling akurat untuk memecahkan misteri Nazca. Dia berpikir bahwa dahulu, ada tamu dari bintang lain yang mengunjungi bumi dan bernama Nazca. Mereka mendarat ditempat ini , pada saat melandas, batu ini tersapu dengan pesawat bertenaga roket. Semakin dekat, kekuatannya pun bertambah dan meluaskan daerah yang tersapu itu. Pada saat ini, kargo mereka pun muncul. Selanjutnya, alien itupun menghilang dan membuat org2 bingung. Mereka pun mencoba memanggil kembali Tuhannya dengan mulai menggambar garis, bentuk, dan trapezenya. Daniken tak pernah mengatakan kalau alienlah yg membuat formatnya. Dia menemukan ZODIAK dan formasi kaca, kemudian membandingkan dgn VASIS modern atau simbol PAPI.

sumber :http://takunik.blogspot.com/2010/09/misteri-garis-nazca.html

Incoming search terms:

misteri dunia yang belum terpecahkan,misteri tak terpecahkan di dunia,Misteri tak terpecahkan,misteri yang terpecahkan,7 misteri yang belum terpecahkan,misteri yang belum terpecahkan di dunia,misteri yang belum terpecahkan,misteri-misteri dunia yang belum terpecahkan,misteri di dunia yang belum terpecahkan,misteri dunia yg belum terpecahkan,7 misteri yang tak terpecahkan,misteri yang tak terpecahkan,misteri tidak terpecahkan,7 misteri dunia yang belum terpecahkan,macam-macam misteri dunia yang belum terpecahkan,7 misteri dunia yang tak terpecahkan,penemuan yang belum terpecahkan,misteri belum terpecahkan,misteri dunia yang sudah terpecahkan,berita misteri-misteri dunia

Senin, 02 Mei 2011

Planet Nibiru Penyebab Kiamat 2012?



Bagian luar Tata Surya masih memiliki banyak planet-planet minor yang belum ditemukan. Sejak pencarian untuk Planet X dimulai pada awal abad ke 20, kemungkinan akan adanya planet hipotetis yang mengorbit Matahari dibalik Sabuk Kuiper telah membakar teori-teori Kiamat dan spekulasi bahwa Planet X sebenarnya merupakan saudara Matahari kita yang telah lama “hilang”.

Tetapi mengapa cemas duluan akan Planet X/Teori Kiamat ini? Planet X tidak lain hanya merupakan obyek hipotetis yang tidak diketahui?
Teori-teori ini didorong pula dengan adanya ramalan suku Maya akan kiamat dunia pada tahun 2012 (Mayan Prophecy) dan cerita mistis Bangsa Sumeria tentang Planet Nibiru, dan akhirnya kini memanas sebagai “ramalan kiamat” 21 Desember 2012. Namun, bukti-bukti astronomis yang digunakan untuk teori-teori ini benar-benar melenceng.
Pada 18 Juni kemarin, peneliti-peneliti Jepang mengumumkan berita bahwa pencarian teoretis mereka untuk sebuah massa besar di luar Tata Surya kita telah membuahkan hasil. Dari perhitungan mereka, mungkin saja terdapat sebuah planet yang sedikit lebih besar daripada sebuah obyek Plutoid atau planet kerdil, tetapi tentu lebih kecil dari Bumi, yang mengorbit Matahari dengan jarak lebih dari 100 SA. Tetapi sebelum kita terhanyut pada penemuan ini, planet ini bukan Nibiru, dan bukan pula bukti akan berakhirnya dunia ini pada 2012. Penemuan ini penemuan baru dan merupakan perkembangan yang sangat menarik dalam pencarian planet-planet minor dibalik Sabuk Kuiper.
Dalam simulasi teoretis, dua orang peneliti Jepang telah menyimpulkan bahwa bagian paling luar dari Tata Surya kita mungkin mengandung planet yang belum ditemukan. Patryk Lykawa dan Tadashi Mukai dari Universitas Kobe telah mempublikasikan paper mereka dalam Astrophysical Journal yang menjelaskan tentang planet minor yang mereka yakini berinteraksi dengan Sabuk Kuiper yang misterius itu.
Kuiper Belt Objects (KBOs)
Sabuk Kuiper menempati wilayah yang sangat luas di Tata Surya kita, kira-kira 30-50 SA dari Matahari, dan mengandung sejumlah besar obyek-obyek batuan dan metalik. Obyek terbesar yang diketahui adalah planet kerdil (Plutoid) Eris. Telah lama diketahui bahwa Sabuk Kuiper memiliki karakteristik yang aneh, yang mungkin menandakan keberadaan sebuah benda (planet) besar yang mengorbit Matahari dibalik Sabuk Kuiper. Salah satu karakterikstik tersebut adalah yang disebut dengan “Kuiper Cliff” atau Jurang Kuiper yang terdapat pada jarak 50 SA. Ini merupakan akhir dari Sabuk Kuiper yang tiba-tiba, dan sangat sedikit obyek Sabuk Kuiper yang telah teramati dibalik titik ini. Jurang ini tidak dapat dihubungkan terhadap resonansi orbital dengan planet-planet masif seperti Neptunus, dan tampaknya tidak terjadi kesalahan (error) pengamatan. Banyak ahli astronomi percaya bahwa akhir yang tiba-tiba dalam populasi Sabuk Kuiper tersebut dapat disebabkan oleh planet yang belum ditemukan, yang mungkin sebesar Bumi. Obyek inilah yang diyakini Lykawka dan Mukai telah mereka perhitungkan keberadaannya.
Planet-planet dalam susunan tatasurya
Peneliti Jepang ini memprediksikan sebuah obyek besar, yang massanya 30-70 % massa Bumi, mengorbit Matahari pada jarak 100-200 SA. Obyek ini mungkin juga dapat membantu menjelaskan mengapa sebagian obyek Sabuk Kuiper dan obyek Trans-Neptunian (TNO) memiliki beberapa karakteristik orbital yang aneh, contohnya Sedna.
Sejak ditemukannya Pluto pada tahun 1930, para astronom telah mencari obyek lain yang lebih masif, yang dapat menjelaskan gangguan orbital yang diamati pada orbit Neptunus dan Uranus. Pencarian ini dikenal sebagai “Pencarian Planet X”, yang diartikan secara harfiah sebagai “pencarian planet yang belum teridentifikasi”. Pada tahun 1980an gangguan orbital ini dianggap sebagai kesalahan (error) pengamatan. Oleh karena itu, pencarian ilmiah akan Planet X dewasa ini adalah pencarian untuk obyek Sabuk Kuiper yang besar atau pencarian planet minor. Meskipun Planet X mungkin tidak akan sebesar massa Bumi, para peneliti masih akan tetap tertarik untuk mencari obyek-obyek Kuiper lain, yang mungkin seukuran Plutoid, mungkin juga sedikit lebih besar, tetapi tidak terlalu besar.
“The interesting thing for me is the suggestion of the kinds of very interesting objects that may yet await discovery in the outer solar system. We are still scratching the edges of that region of the solar system, and I expect many surprises await us with the future deeper surveys.” – Mark Sykes, Direktur Planetary Science Institute (PSI) di Arizona.
Planet X tidaklah menakutkan
Jadi darimana Nibiru ini berasal? Pada tahun 1976 sebuah buku kontroversial berjudul “The Twelfth Planet” atau “Planet Keduabelas” ditulis oleh Zecharian Sitchin. Sitchin telah menerjemahkan tulisan-tulisan kuno Sumeria yang berbentuk baji (bentuk tulisan yang diketahui paling kuno). Tulisan berumur 6000 tahun ini mengungkapkan bahwa ras alien yang dikenal sebagai Anunnaki dari Planet yang disebut Nibiru, mendarat di Bumi. Ringkas cerita, Anunnaki memodifikasi gen primata di Bumi untuk menciptakan homo sapien sebagai budak mereka.
Illustrasi Terjadinya Impact
Ketika Anunnaki meninggalkan Bumi, mereka membiarkan kita memerintah Bumi ini hingga saatnya mereka kembali nanti. Semua ini mungkin tampak sedikit fantastis, dan mungkin juga sedikit terlalu detil jika mengingat semua ini merupakan terjemahan harfiah dari tulisan kuno berumur 6000 tahun. Pekerjaan Sitchin ini telah diabaikan oleh komunitas ilmiah sebagaimana metode interpretasinya dianggap imajinatif. Meskipun demikian, banyak juga yang mendengar Sitchin, dan meyakini bahwa Nibiru (dengan orbitnya yang sangat eksentrik dalam mengelilingi Matahari) akan kembali, mungkin pada tahun 2012 untuk menyebabkan semua kehancuran dan terror-teror di Bumi ini. Dari “penemuan” astronomis yang meragukan inilah hipotesa Kiamat 2012 Planet X didasarkan. Lalu, bagaimanakah Planet X dianggap sebagai perwujudan dari Nibiru?
Kemudian terdapat juga “penemuan katai coklat di luar Tata Surya kita” dari IRAS pada tahun 1984 dan “pengumuman NASA akan planet bermassa 4-8 massa Bumi yang sedang menuju Bumi” pada tahun 1933. Para pendukung hipotesa kiamat ini bergantung pada penemuan astronomis ini sebagai bukti bahwa Nibiru sebenarnya adalah Planet X yang telah lama dicari para astronom selama abad ini. Tidak hanya itu, dengan memanipulasi fakta-fakta tentang penelitian-penelitian ilmiah, mereka “membuktikan” bahwa Nibiru sedang menuju kita (Bumi), dan pada tahun 2012, benda masif ini akan memasuki bagian dalam Tata Surya kita, menyebabkan gangguan gravitasi.
Dalam pendefinisian yang paling murni, Planet X adalah planet yang belum diketahui, yang mungkin secara teoretis mengorbit Matahari jauh di balik Sabuk Kuiper. Jika penemuan beberapa hari lalu memang akhirnya mengarah pada pengamatan sebuah planet atau Plutoid, maka hal ini akan menjadi penemuan luar biasa yang membantu kita memahami evolusi dan karakteristik misterius bagian luar Tata Surya kita.

sumber : dunia misteri

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More