Salam hangat ya bro, kemaren ada sobat yang request mengenai tragedi hilangnya Amelia Earhart secara lengkap,
wah gila juga nih pikir aku, kan kontroversi mengenai kehilangannya
dibuat dalam berbagai macam cerita, Amerika aja sampai menghabiskan
jutaan dolar buat nemuin tu orang, tapi yach demi sobat apalah artinya
begadang hehe...jadi bro setelah melihat berbagai literatur dan yang
pasti sumber utama wikipedia semoga artikel ini dapat sedikit mengobati
rasa rindu penasaran anda ya bro, tentunya banyak kekurangan disana sini nggak papakan..seep, nah kalau begitu kita langsung aja ke TKP.
Amelia Mary Earhart anak perempuan dari Edwin dan Amy Earhart,
adalah seorang pelopor penerbangan, penulis, dan pejuang hak wanita
Aamerika Serikat. Earhart adalah wanita pertama yang menerima Distinguished Flying Cross.
Ia
mendapat penghargaan itu karena ia adalah wanita pertama yang terbang
sendiri menyebrangi Samudera Atlantik. Ia juga membuat banyak rekor
lainnya, menulis buku yang terjual paling banyak tentang pengalaman
terbangnya, dan memiliki peran penting dalam pendirian Ninety Nine, organisasi pilot wanita.
Earhart hilang secara misterius di Samudera Pasifik di dekat pulau Howland
dalam usaha untuk melakukan penerbangan keliling dunia tahun 1937.
Ketertarikan mengenai hidup, karier, dan misteri hilangnya Earhart masih
tetap berlanjut sampai sekarang.
Disinilah kisah berawal, dari keinginan Amelia Earhart
yang akan pensiun pada tahun 1937, tetapi sebelum berhenti bekerja, dia
memiliki satu permintaan. Yaitu terbang, mengelilingi dunia.
Amelia Earhart lepas landas dengan pesawatnya Lockheed L- 10E Electra, dari Miami dengan navigator Fred Noonan pada tanggal 1 Juni 1937.
Setelah berhenti beberapa kali di Amerika Selatan, Afrika, India dan Asia Timur, mereka berakhir di Lae, New Guinea pada tanggal 29 Juni 1937.
Mereka telah menyelesaikan langkah baik
perjalanan mereka - sekitar 22.000 mil (35.000km) jarak yang sudah
ditempuh. Hanya 7.000 mil (11.000km) tersisa dari perjalanan yang akan
menentukan bahwa mereka telah berhasil mengelilingi dunia dan sisa dari
perjalanan tersebut akan melewati Samudera Pasifik.
Ketika pada tanggal 2 Juli (tengah malam), pasangan itu menuju pulau Howland,
pulau yang terletak di Samudera Pasifik, namun ternyata mereka telah
mengalami sesuatu yang buruk yang merupakan awal dari tragedi ini.
Pemancar
50-watt transmitter yang digunakan oleh Earhart dipasang pada antena
kurang-dari-jarak-terbaik tipe-V, sehingga menimbulkan kekacauan
gelombang radio.
Transmisi suara terakhir dari Amelia Earhart yang dapat didengarkan sebagai berikut:
“Kami
seharusnya tepat di atas anda, tetapi kami tidak dapat melihat anda --
dan bahan bakar hampir habis. Berulang-kali gagal menghubungi anda
melalui radio, Kami terbang di ketinggian 1.000 kaki”.
“Kami berada pada garis 157 337. Kami akan mengulangi pesan ini. Kami akan mengulangi pesan ini pada 6210 kilohertz. Tunggu”.
“Kami menjalankan pada garis utara dan selatan”.
Melalui
berbagai kesalah pahaman (detail dari kejadian ini masih
kontroversial), kemunculan terakhir saat menuju pulau Howland
menggunakan navigasi radio tidak berhasil.
Terdapat beberapa transmisi yang merupakan palsu, tetapi yang lainnya dipertimbangkan asli, karena masalah tersebut kapten kapal USS Colorado yang menerima sinyal tersebut berkata “Tidak
ada kesangsian banyak stasiun memanggil pesawat Earhart dalam frekuensi
pesawat, beberapa dengan suara dan lainnya dengan sinyal. Semuanya
menambah kebingungan dari kebenaran laporan tersebut”.
Komunikasi terputus dan mereka menghilang. Upaya pencarian dilakukan satu jam setelah komunikasi terakhir Amelia.
Jelasnya, sejak saat itu mereka tak pernah ditemukan lagi dan dinyatakan hilang, meskipun upaya pencarian besar yang melibatkan dana $ 4 juta, Angkatan Laut dan Penjaga Pantai.
Upaya mereka mencakup pencarian dari Pulau Gardner (sekarang Nikumaroro)
yang telah tidak berpenghuni selama lebih dari empat dekade. Sejak itu,
beberapa artefak yang telah ditemukan pada Nikumaroro termasuk sepotong
Plexiglass jelas dengan ketebalan yang tepat dan lengkungan sebagai
jendela pesawat Electra dan sebuah sepatu berukuran sembilan yang tampak
seperti sepatu Amelia.
Namun begitu selama
beberapa dasawarsa sejak hilangnya Earhart telah banyak desas-desus dan
kabar yang beredar (dan seringkali diterbitkan) tentang apa yang
mungkin telah terjadi pada diri Earhart dan Noonan.
Beberapa Teori Sekitar Kehilangannya Ternyata Cukup Menarik
Teori jatuh dan tenggelam
Banyak peneliti yang percaya bahwa Electra kehabisan bahan bakar dan menyebabkan Earhart dan Noonan mendarat di atas air.
Ahli navigasi dan teknisi aeronautika Elgen Long beserta istrinya Marie K. Long telah mencurahkan selama 35 tahun riset yang mendalam terhadap teori “jatuh dan tenggelam”, yang merupakan penjelasan yang saat ini paling diterima mengenai kehilangan tersebut.
Hipotesis pulau Gardner
Segera setelah hilangnya Earhart dan Noonan, angkatan laut Amerika Serikat, Paul Mantz dan ibu dari Earhart
(yang meyakinkan Putnam untuk melaksanakan pencarian di kepulauan
Gardner) semuanya mengungkapkan kepercayaan mereka bahwa penerbangan
Earhart berakhir di kepulauan Phoenix (sekarang bagian dari Kiribati), sekitar 550 kilometer tenggara dari pulau Howland.
Hipotesis pulau Gardner dikatakan sebagai "penjelasan yang paling diterima" untuk teori hilangnya Earhart. "Grup Internasional Penyelamatan Pesawat Historis" (TIGHAR)
memberi kesan bahwa Earhart dan Noonan mungkin terbang tanpa transmisi
radio, lebih lanjut untuk dua setengah jam sepanjang garis posisi yang
dicatat Earhart dalam transmisi terakhirnya yang diterima di Howland,
tiba di pulau Gardner yang kala itu tidak berpenghuni (sekarang
Nikumaroro) yang berada di kepulauan Phoenix, mereka mendarat di dataran
karang luas dekat bangkai kapal barang besar dan tewas.
Mata-mata untuk FDR
Banyak orang berpikir dia mungkin mata-mata untuk FDR dan Jepang mungkin ada hubungannya dengan kepergiannya. Sebagai contoh, pada tahun 1966, koresponden CBS menerbitkan sebuah buku yang mengatakan Amelia dan Fred ditangkap dan dieksekusi ketika mereka jatuh di Pulau Saipan.
buku lain yang diterbitkan termasuk pernyataan seorang putri dari
seorang perwira Jepang yang mengklaim ayahnya telah mengeksekusi Amelia
sendiri.
Rumor Tokyo Rose
Sebuah
desas-desus yang lain mengatakan bahwa Earhart telah dipaksa membuat
siaran propaganda radio seperti yang dialami oleh banyak perempuan yang
dikenal sebagai Tokyo Rose. Menurut sejumlah biografi Earhart, George Putnam
menginvestigasi desas-desus ini secara pribadi, namun setelah
mendengarkan banyak rekaman-rekaman dari sejumlah orang yang disebut
Tokyo Rose, ia tidak mampu mengenali suara Earhart di antaranya.
Teori Rabaul
David Billings,
seorang pembuat pesawat Australia, menegaskan sebuah peta dan memberi
kesan tempat jatuhnya pesawat Earhart berada 40 mil barat daya dari Rabaul.
Billings mengspekulasikan Earhart berputar kembali dari Howland dan
mencoba untuk mencapai Rabaul untuk mengisi bahan bakar. Namun faktanya
pencarian di lapangan tidak berhasil.
Diculik BETA
Nah ini yang cukup menghebohkan beberapa orang menyalahkan Benda Terbang Aneh (BETA)
sebagai penyebab hilangnya Amelia Earhart. Tetapi tidak ada bukti yang
mendukung pendapat-pendapat ini, yang kesemuanya telah ditolak oleh para
sejarawan yang serius.
Menyamar Sebagai Identitas Lain
Seorang penulis Joe Klaas dalam bukunya buku Amelia Earhart Lives (1970) bahkan mengklaim bahwa sebenarnya Amelia menyelesaikan penerbangan, dan Amelia Earhart diduga selamat pada saat penerbangan keliling dunia tahun 1937 untuk kembali ke Amerika Serikat dan memulai hidup di bawah nama samaran - Irene Craigmile Bolam.
Irene
Craigmile Bolam yang menjadi bankir di New York selama tahun 1940,
menolak pernyataan bahwa ia adalah Earhart dan melakukan penuntutan
perkara, meminta $1.5 juta dan membuat sebuah pernyataan tertulis yang
sah dan ia menyangkal klaim tersebut.
Penerbit buku Amelia Earhart Lives, McGraw-Hill,
menarik buku dari pasar segera setelah dirilisnya dan pengadilan
mengindikasi bahwa mereka melakukan penyelesaian dengan Irene Craigmile
Bolam di luar pengadilan.
Kembali kita ke penyelidikan tentang hilangnya pesawat Electra yang diterbangkan dari Miami oleh pilot Amelia Earhart dengan navigator Fred Noonan dan ditemukannya artefak-artefak yang mendukung riset dalam usaha pencarian itu. Tapi benarkah semua bukti tersebut?
Benarkah Tulang Ruas Jari Amelia Earhart Telah Di Temukan?
Awalnya, tulang yang ditemukan di pulau bernama Nikumaroro itu dianggap sebagai tulang penyu. "Sirip penyu memiliki tulang seperti ruas jari," kata Ric Gillespie, direktur eksekutif TIGHAR (The International Group For Historic Aircraft Recovery)
yang sudah lama menyelidiki kematian Earhart. Tapi Tom King, arkeolog
yang membuat katalog tulang penyu, meragukan status tulang tersebut.
King menjelaskan kalau sisa-sisa penyu yang ditemukan di daerah itu hanya ada bagian karapas dan plastron (cangkang dan dada). "Tidak ada bagian tubuh. Bagaimana bisa ada ruas jari di pulau itu," kata Gillespie.
Investigasi TIGHAR ini akan bertentangan dengan asumsi kalau pesawat Earhart yang bernama "Electra" jatuh di laut karena kehabisan bahan bakar pada 2 Juli 1937.
Setelah 22 tahun penelitian dan 10 ekspedisi, bukti-bukti yang TIGHAR peroleh mengarah kalau nikumaroro merupakan tempat meninggalnya Earhart dan navigatornya, Fred Nourem. Mereka mendarat di pulau tak berpenghuni tersebut dan meninggal di sana. Beberapa artifak yang berhasil diangkat mendukung hal itu. Beberapa tanda yang menarik adalah adanya sisa kebakaran kecil di dekat tulang burung dan tulang ikan, tempurung besar diletakkan terlentang yang sepertinya dipakai untuk menampung air hujan, cermin kecil yang sudah rusak, dan botol dengan alas yang sudah meleleh.
Untuk memastikan statusnya, tulang tersebut akan menjalani pengujian di Molecular Science Laboratories di Oklahoma University di Norman.
King menjelaskan kalau sisa-sisa penyu yang ditemukan di daerah itu hanya ada bagian karapas dan plastron (cangkang dan dada). "Tidak ada bagian tubuh. Bagaimana bisa ada ruas jari di pulau itu," kata Gillespie.
Investigasi TIGHAR ini akan bertentangan dengan asumsi kalau pesawat Earhart yang bernama "Electra" jatuh di laut karena kehabisan bahan bakar pada 2 Juli 1937.
Setelah 22 tahun penelitian dan 10 ekspedisi, bukti-bukti yang TIGHAR peroleh mengarah kalau nikumaroro merupakan tempat meninggalnya Earhart dan navigatornya, Fred Nourem. Mereka mendarat di pulau tak berpenghuni tersebut dan meninggal di sana. Beberapa artifak yang berhasil diangkat mendukung hal itu. Beberapa tanda yang menarik adalah adanya sisa kebakaran kecil di dekat tulang burung dan tulang ikan, tempurung besar diletakkan terlentang yang sepertinya dipakai untuk menampung air hujan, cermin kecil yang sudah rusak, dan botol dengan alas yang sudah meleleh.
Untuk memastikan statusnya, tulang tersebut akan menjalani pengujian di Molecular Science Laboratories di Oklahoma University di Norman.
Bukti Otentik Amelia Earhart di Temukan?
Petunjuk-petunjuk
baru dalam misteri hilangnya penerbang wanita pertama Amelia Earhart
muncul berdasarkan penelitian di kawasan pulau Pasifik Selatan.
Tiga
potongan dari pisau kantong dan bagian-bagian dari apa yang mungkin
bisa disebut wadah kaca kosmetik menambahkan bukti bahwa Earhart dan
navigatornya Fred Noonan mendarat dan akhirnya meninggal sebagai orang
terdampar di Nikumaroro, sebuah pulau tropis tak berpenghuni di
baratdaya Pasifik republik Kiribati. Pulau itu berada sekitar 300 mil di tenggara Pulau Howland yang merupakan tujuan mereka waktu itu.
"Obyek-obyek ini potensial untuk menghasilkan DNA, secara spesifik apa yang dikenal sebagai 'touch DNA',"
Ric Gillespie, direktur eksekutif The International Group for Historic
Aircraft Recovery (TIGHAR), mengatakan pada Discovery News dalam sebuah
interview lewat email dari Nikumaroro.
Gillespie dan timnya akan mencari di pulau kecil itu sampai 14 Juni 2010 demi bukti bahwa pesawat bermesin kembar Earhart, "Electra",
tidak jatuh di lautan dan tenggelam, sebagaimana yang diasumsikan
setelah pencarian besar-besaran yang sia-sia yang mengikuti hilangnya
sang aviatrix pada 2 Juli 1937 silam.
Tinggi,
ramping, pirang dan berani, Earhart terbang melewati Samudera Pasifik
dalam usaha mencetak rekor untuk terbang mengelilingi dunia pada garis
equator. Dalam transmisi radio terakhirnya Earhart melaporkan bahwa
pesawatnya kehabisan bahan bakar.
Menurut
Gillespie, kemajuan terkini dalam mengekstrak DNA dari benda-benda yang
disentuh bisa membantu mengungkapkan misteri penerbangan yang kronis
ini.
"Jika
DNA dari obyek-obyek yang ditemukan itu cocok sampel refrensi Earhart
yang saat ini berada di lab DNA tempat kami mengerjakannya, kita akan
mendapatkan apa yang paling orang mungkin pertimbangkan sebagai bukti
konklusif bahwa Amelia Earhart menghabiskan hari-hari terakhirnya di
Nikumaroro," ujar Gillespie.
Penggalian yang sedang berlanjut berfokus pada kawasan tenggara pulau, di sebuah area yang disebut Seven Site. Dirimbuni oleh semak Scaevola frutescens, situs ini dikenal sebagai tempat dimana sebagian kerangka dari seorang yang terdampar yang ditemukan pada tahun 1940.
Laporan
forensik menyebutkan itu adalah milik seorang wanita kulit putih Eropa
utara, tinggi sekitar 5 kali 7 inci, tinggi yang cocok dengan Amelia
Earhart. Sayangnya tulang-tulang itu hilang.
Gillespie
percaya bahwa banyak tulang-tulang yang mungkin diambil oleh kepiting
kenari, mengesankan sebuah akhir yang mengenaskan dari Earhart.
bagaimanapun, bagian-bagian dari kerangka itu yang tidak ditemukan pada
1940 mungkin masih ada disana, tersebar diantara semak.
Para
peneliti juga menemukan pola bekas api dan akan menggali area tersebut,
sementara anggota tim lain mengeksplorasi lereng karang barat, sebuah
landasan koral di ujung barat pulau itu.
Menggunakan Remote Operated Vehicle (ROV), mereka berencana untuk melakukan pencarian bawah laut untuk menemukan puing-puing "Electra" milik Earhart.
Menurut
para peneliti, alam yang curam dari lereng karang itu membuatnya
mungkin bagi puing-puing jatuh mungkin sejauh 1,000 kaki di dalam laut.
Thomas Crouch, Kurator Senior dari Museum Dirgantara Nasional Amerika Serikat pernah menyatakan bahwa Elektra milik Earhart/Noonan "jatuh dari ketinggian 18.000 kaki" yang mungkin menghasilkan sebaran artefak yang dapat menandingi penemuan-penemuan Titanic, seraya menambahkan "...misteri
ini adalah bagian dari apa yang membuat kita terus tertarik. Dalam hal
ini, kita terus mengingatnya (Earhart), karena ia adalah orang hilang
favorit kita”.
Hilangnya
Amelia Earhart masih menjadi misteri dan menarik perhatian banyak orang
dari klaim lainnya atas penerbangan terakhirnya. Beberapa teori
konsprasi telah banyak diketahui dalam budaya populer.
Apakah ini Legenda, cerita atau hanya klaim tanpa dukungan?
Bagaimana menurut anda bro?
Apa kesimpulan yang mungkin mendekati hasil akhir dari pencarian tragedi Amelia Earhart?
silahkan anda Copy paste artikel diatas tapi kalau anda tidak keberatan mohon cantumkan sumber dengan linkback ke blog ini. terimakasih....!!!
0 komentar:
Posting Komentar
SILAHKAN BERI KOMENTAR TERBAIK ANDA SETELAH MEMBACA ARTIKEL DIATAS
DAN JUGA ANDA AKAN MENDAPATKAN BACKLINK OTOMATIS