Selasa, 08 Maret 2011

Misteri Crop Circles Sejak 1686



CROP CIRCLES - Crop circles membentuk pola cantik yang sering dijumpai di beberapa negara, di antaranya Inggris dan Amerika Serikat.
- Misteri crop circles seperti jejak di sawah Desa Rejosari, Jogotirto Berbah, Sleman, Yogyakarta,
Minggu (23/1), merupakan fenomena baru di Indonesia.

Di luar negeri, fenomena itu tercatat lama. Pada 1686, Prof Robert Polt LDD menulis dalam penerbitan A Natural History of Staffordshire. Robert adalah "penjaga" pertama Museum Ashomolean dan professor kimia di Oxford.

Prof Robert menggambarkan, bentuknya bukan hanya lingkaran, tapi area yang rata terdiri tiga bagian dari lingkaran, lainnya setengah lingkaran, beberapa lagi kuadran.

Bentuk-bentuk itu ditemukan di lahan yang subur dan di padang terbuka. Bukan hanya satu, kadang-kadang bakan dua dan tiga lingkaran. Lantas, Juli 1880 terbit jurnal ilmiah prestisius, Nature yang memuat surat dari spectroscopist bernama J Rand Capron.

Capron menggambarkan temuannya tentang formasi unik di Inggris bagian selatan. "Membentuk spot bundar dengan beberapa tangkai yang berdiri sebagai pusatnya, beberapa tangkai ambruk dengan bagian kepala tertata apik membentuk lingkaran di sekitar pusat, dan di luarnya adalah lingkaran tangkai yang utuh," katanya.

Capron menduga, bentuk itu akibat angin topan. Ia juga menyeratakan sketsa lingkaran itu tapi tidak dimuat Nature. Setelah itu, lebih banyak lagi catatan tentang munculnya bentuk-bentuk misterius tersebut, dengan pola yang berbeda-beda dan bahkan sangat menakjubkan.

Di Inggris, ia seringkali muncul di dekat situs-situs kuno, seperti Stonehenge yang terkenal karena bebatuan raksasa tersusun teratur dan mengesankan betapa manusia kuno sudah punya teknologi canggih untuk membangunnya.

Crop circles juga muncul di Amerika Serikat yang tergolong tidak mempunyai jejak peradaban kuno, kecuali wilayah yang semula didiami bangsa Indian kuno. Kini, di Amerika pula ada kelompok studi yang memelajari fenomena ini secara ilmiah. Namanya Burke, Levengood, Talbott (BLT) Research Team.

Mereka mendokumentasikan banyak fenomena crop circles, mewawancarai para saksi mata, dan menganalisanya dari berbagai segi. Namun, mereka belum menemukan jawaban memuaskan. Crop circles masih menjadi misteri hingga kini

0 komentar:

Posting Komentar

SILAHKAN BERI KOMENTAR TERBAIK ANDA SETELAH MEMBACA ARTIKEL DIATAS
DAN JUGA ANDA AKAN MENDAPATKAN BACKLINK OTOMATIS

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More